Minggu, 08 September 2013

Sosialisme dan Gerakan Buruh

Sosialisme merupakan sebuah antithesa dari kapitalisme. Sosialisme berasal dari dari bahasa latin socius yang artinya teman atau sahabat. Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi kepemilikan individu. Menurut Gerald Braunthal, sosialisme merupakan suatu teori ekonomi dan politik yang menekankan peranan pemerintah dalam menguasai alat-alat produksi dan distribusi barang.
Tokoh yang pertama kali mengemukakan paham sosialisme adalah Robert Owen yang menciptakan dunia baru, dimana tiap-tiap orang hidup bahagia. Selain itu, ada pula Louis Blanc yang mencita-citakan sosialisme kooperatif dan Fabian Societl yang mengemukakan sosialisme gilda. Namun, yang paling terkenal adalah Karl Marx yang mencita-citakan sosialisme ilmiah.

Sabtu, 07 September 2013

Globalisasi Ekonomi, Kapitalisme dan Kepentingan Pemodal

Menurut John Bonnython mendifinisikan globalisasi ekonomi sebagai suatu fenomena di mana agen-agen ekonomi di bagian manapun di dunia jauh lebih terkena dampak peristiwa yang terjadi di tempat lain di dunia dari pada sebelumnya. Sedangkan Brink Lindsey dalam bukunya Against the Dead Hand mendefinisikan kata itu menjadi tiga makna, yaitu: pertama, menggambarkan fenomena ekonomi dari peningkatan integrasi pasar lintas perbatasan politik; kedua, menggambarkan fenomena runtuhnya rintangan-rintangan yang dipasang oleh pemerintah atas arus internasional barang, jasa dan modal; ketiga, menggambarkan fenomena kebijakan berorientasi pasar di lingkungan domestik dan internasional. Globalisasi ekonomi merupakan gerakan ke arah integrasi yang lebih besar, sementara rintangan alami dan buatan manusia terhadap interaksi ekonomi internasional terus turun.
Dari pengertian di atas,

Selasa, 02 April 2013

Manusia Sebagai Makhluk Budaya


Abstrak
Manusia dianegerahi oleh Tuhan dengan akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Dengan akal pikiran inilah, manusia memproduksi berbagai hal, seperti teknologi, seni, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan sebagainya. Karena memiliki akal pikiran dan mendayagunakannya, manusia sering disebut sebagai makhluk budaya. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara umum Budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia. Jika kita berbicara tentang manusia sebagai mahluk berbudaya, berarti kita akan memandang manusia dari kacamata budaya. Sebagai makhluk budaya, manusia mempunyai beberapa ciri diantaranya adalah bahasa, perilaku, akal pikiran, hasil karya, nilai dan norma, memproduksi sebuah produk kebudayaan dan sebagainya. Salah satu produk dari manusia sebagai makhluk budaya adalah menghasilkan sebuah peradaban yang maju. Selain itu, manusia sebagai makhluk budaya menghasilkan karya seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, norma sosial, kepercayaan dan sebagainya
Kata kunci : manusia, budaya, makhluk budaya, perdaban.

Jumat, 09 November 2012

TAN MALAKA


PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN
“Kini kebutuhan kita bukan pada keberanian semata-mata, tapi lebih pada pengetahuan revolusioner dan kecakapan mengambil sikap revolusioner”
(Tan Malaka)

            Kita sering mendengar Soekarno, M. Hatta, Pangeran Diponegoro, Jendral Soedirman sebagai pahlawan bangsa Indonesia tetapi apakah kita pernah mendengar sosok pahlawan yang satu ini yaitu Tan Malaka? Coba buka lagi buku sejarah dari SD sampai SMA apakah pernah kita mendapatkan nama Tan Malaka sebagai pahlawa dalam buku tersebut? Apakah kita pernah mendengar nama jalan atau bangunan yang diabadikan dengan nama pahlawan yang satu ini, sementara kita sering mendengar nama jalan atau bangunan dengan nama-nama pahlawan lainnya? Lantas, kita bertanya-tanya sebenarnya siapa Tan Malaka? Kenapa sosok pahlawan yang satu ini tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan menjadi satu-satunya pahlawan nasional yang tidak pernah disebut dalam buku sejarah?

Jumat, 12 Oktober 2012

Letak Tuhan Dalam Al-Qur'an


Sebelum kami jelaskan masalah tentang 'Arsy, kami kutipkan terlebih dahulu ayat-ayat yang menyatakan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy dan ayat-ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah sangat dekat dengan kita:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
“Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
            Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4
            Ayat-ayat tersebut semuanya menjelaskan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy.

Adapun ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah adalah dekat disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 5 kali, antara lain ialah: